Manfaat dan Resiko Minum Kopi
Artikel Kesehatan -Dipublikasikan oleh Japanusasinergi pada 25 August 2020

Ketika
orang berbicara mengenai kopi, mereka biasanya memikirkan kemampuannya untuk
memberikan dorongan energi. Namun, menurut beberapa penelitian, ini juga dapat
menawarkan beberapa manfaat kesehatan penting lainnya, seperti menurunkan
risiko kanker hati, diabetes tipe 2, dan gagal jantung.
Di
seluruh dunia, para ahli memperkirakan bahwa orang mengonsumsi sekitar 2,25
miliar cangkir kopi per hari. Para peneliti telah melihat manfaat minum kopi
untuk kondisi seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, penyakit parkinson, penyakit
radang usus, kanker hati dan penyakit hati. Ada bukti yang mendukung beberapa,
tetapi tidak semua, dari klaim ini. Kopi mengandung sejumlah nutrisi
bermanfaat, di antaranya riboflavin (vitamin B-2), niasin (vitamin B-3),
magnesium, kalium, dan berbagai senyawa fenolik, atau antioksidan. Beberapa
ahli menyatakan bahwa kandungan lain dalam kopi dapat bermanfaat bagi tubuh
manusia dengan berbagai cara.
Manfaat
Artikel
ini membahas manfaat kesehatan dari minum kopi secara lebih detail, bukti yang
mendukung manfaat tersebut, dan risiko bagi mereka yang gemar minum kopi. Lima
manfaat kesehatan potensial yang terkait dengan minum kopi meliputi:
1.
Kopi dan diabetes
Pada
tahun 2014, para peneliti yang mengumpulkan data pada lebih dari 48.000 orang
menemukan bahwa mereka yang meningkatkan konsumsi kopi setidaknya satu cangkir
per hari selama 4 tahun memiliki risiko diabetes tipe dua 11% lebih rendah
daripada mereka yang tidak meningkatkan asupannya. Sebuah meta-analisis dari
2017 menyimpulkan bahwa orang yang minum empat hingga enam cangkir kopi
berkafein atau tanpa kafein setiap hari tampaknya memiliki risiko sindrom
metabolik yang lebih rendah, termasuk diabetes tipe 2.
2.
Kopi dan penyakit Parkinson
Berbagai
penelitian telah menunjukkan bahwa kafein, yang terdapat dalam kopi dan banyak
minuman lainnya, dapat membantu melindungi dari penyakit Parkinson. Satu tim
menyimpulkan bahwa pria yang minum lebih dari empat cangkir kopi per hari
mungkin memiliki risiko Parkinson lima kali lebih rendah daripada mereka yang
tidak. Selain itu, kafein dalam kopi dapat membantu mengontrol pergerakan pada
orang dengan Parkinson, menurut sebuah studi tahun 2012.
Temuan
meta-analisis tahun 2017 menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kopi dan
risiko penyakit Parkinson yang lebih rendah, bahkan di antara orang yang
merokok. Tim ini juga menemukan bahwa orang yang minum kopi mungkin lebih kecil
kemungkinannya untuk mengalami depresi dan kondisi kognitif seperti Alzheimer. Tidak
ada cukup bukti untuk membuktikan bahwa minum kopi tanpa kafein akan membantu
mencegah penyakit Parkinson.
3.
Kopi dan kanker hati
Peneliti
Italia menemukan bahwa konsumsi kopi menurunkan risiko kanker hati sekitar 40%.
Beberapa hasil menunjukkan bahwa orang yang minum tiga cangkir per hari mungkin
memiliki risiko 50% lebih rendah. Juga, tinjauan pustaka tahun 2019
menyimpulkan bahwa "asupan kopi mungkin mengurangi risiko kanker
hati."
4.
Kopi dan penyakit hati lainnya
Sebuah
meta-analisis dari tahun 2017 menyimpulkan bahwa mengonsumsi semua jenis kopi
tampaknya mengurangi risiko kanker hati, penyakit hati berlemak nonalkohol, dan
sirosis. Orang yang mengonsumsi kopi mungkin juga memiliki risiko lebih rendah
terkena penyakit batu empedu. Pada 2014, para peneliti mengamati konsumsi kopi
di antara orang-orang dengan primary sclerosing cholangitis (PSC) and primary
biliary cirrhosis (PBC). Ini adalah kondisi autoimun yang memengaruhi saluran
empedu di hati. Mereka menemukan bahwa orang dengan PSC lebih cenderung
memiliki asupan kopi yang lebih rendah daripada mereka yang tidak menderita
penyakit tersebut. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa asupan kopi berbeda
pada orang dengan atau tanpa primary biliary cirrhosis (PBC).
Juga,
satu penelitian tahun 2014 menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi dan resiko
kematian yang lebih rendah akibat sirosis terkait hepatitis nonviral. Para
peneliti menyarankan bahwa minum dua atau lebih cangkir kopi setiap hari dapat
mengurangi risiko hingga 66%.
5.
Kopi dan kesehatan jantung
Satu
studi tahun 2012 menyimpulkan bahwa minum kopi dalam jumlah sedang, atau
mengonsumsi sekitar dua porsi 8 ons per hari, dapat melindungi terhadap gagal
jantung. Orang yang minum kopi dalam jumlah sedang setiap hari memiliki risiko
11% lebih rendah mengalami gagal jantung dibandingkan mereka yang tidak. Satu
meta-analisis tahun 2017 menemukan bahwa konsumsi kafein mungkin memiliki
setidaknya sedikit manfaat untuk kesehatan jantung, termasuk tekanan darah. Namun,
beberapa penelitian menemukan kadar lipid darah (lemak) dan kolesterol yang
lebih tinggi pada orang yang mengonsumsi lebih banyak kopi.
Nilai
gizi
Kopi
memang rendah kalori, tetapi menambahkan gula dan krim akan mengubah nilai
gizinya. Kopi hitam biasa (tanpa susu atau krim) rendah kalori. Padahal,
secangkir kopi hitam khas hanya mengandung sekitar 2 kalori. Namun, menambahkan
krim atau gula akan meningkatkan nilai kalori.
Biji
kopi juga mengandung polifenol, sejenis antioksidan. Antioksidan dapat membantu
membersihkan tubuh dari radikal bebas, sejenis produk limbah yang diproduksi
tubuh secara alami sebagai hasil dari proses tertentu. Radikal bebas bersifat
racun dan dapat menyebabkan peradangan. Para ilmuwan telah menemukan hubungan
antara peradangan dan berbagai aspek sindrom metabolik, termasuk diabetes tipe
2 dan obesitas.
Pada
tahun 2018, beberapa peneliti menyarankan bahwa kandungan antioksidan dalam
kopi dapat memberikan perlindungan dari sindrom metabolik. Penulis satu artikel
dari tahun 2017 mencatat bahwa meskipun para ilmuwan dapat membuktikan bahwa
senyawa tertentu ada dalam biji kopi, masih belum jelas apa yang terjadi pada
biji kopi begitu masuk ke dalam tubuh manusia.
Resiko
Minum kopi terlalu
banyak juga dapat memiliki beberapa efek samping. Pada bagian di bawah ini, kami
membahas beberapa risiko jika terlalu banyak minum kopi.
Patah
Tulang
Beberapa penelitian
menemukan bahwa wanita yang minum banyak kopi memiliki risiko lebih tinggi
mengalami patah tulang. Di sisi lain, pria dengan asupan kopi yang lebih tinggi
tampaknya memiliki risiko patah tulang yang sedikit lebih rendah.
Kehamilan
Para peneliti menambahkan
bahwa konsumsi kopi mungkin tidak aman selama kehamilan. Faktanya, ada beberapa
bukti yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi yang tinggi dan keguguran,
berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur.
Endometriosis
Mungkin ada risiko endometriosis
yang lebih tinggi di antara wanita yang minum kopi, tetapi tidak ada cukup
bukti untuk mengonfirmasi kaitan tersebut. Endometriosis sendiri adalah kondisi
ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim.
Penyakit
gastroesophageal reflux
Orang yang terlalu banyak
minum kopi mungkin memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi terhadap kondisi
ini. GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung
disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan
bagian bawah. Gejala dari penyakit ini adalah mulut terasa asam disertai rasa
perih di dada hingga ke tenggorokan.
Kegelisahan
Mengkonsumsi kafein
dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko kecemasan, terutama di antara
orang dengan gangguan panik atau gangguan kecemasan sosial. Bahkan di beberapa
kasus – meski lebih jarang terjadi, dapat memicu gangguan bipolar dan psikosis
pada mereka yang rentan.
Kesehatan
mental
Satu studi dari tahun
2016 menyimpulkan bahwa asupan kafein yang tinggi selama masa remaja dapat
menyebabkan perubahan permanen pada otak. Para ilmuwan di balik penelitian
tersebut menyatakan keprihatinan bahwa hal ini dapat meningkatkan risiko
kondisi terkait kecemasan di masa dewasa.
Adanya
bahan beracun
Pada 2015, para
peneliti menemukan kadar mikotoksin yang relatif tinggi dalam kopi komersial.
Mikotoksin merupakan zat beracun yang dapat mencemari kopi. Mikotoksin
dihasilkan oleh jamur yang menempel pada biji kopi dan dapat menyebabkan
penyakit bahkan kematian pada manusia, hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme
lainnya. Beberapa orang juga mengkhawatirkan kandungan acrylamide atau akrilamida yang
ditemukan pada kopi. Akrilamida kimiawi, atau akrilik amida, adalah senyawa
kristal berwarna putih, dan tidak berbau, memiliki rumus kimia C3H5NO. Akrilamida
biasa digunakan untuk membuat plastik dan mengolah air limbah. Paparan
berlebihan terhadap senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan
meningkatkan risiko kanker. Senyawa akrilamida juga bisa ditemukan di rokok dan
asap rokok, serta produk perawatan pribadi dan barang-barang rumah tangga.
Ringkasan
Minum
tiga hingga empat cangkir kopi per hari mungkin memiliki manfaat kesehatan. Satu
meta-analisis dari tahun 2017 menyimpulkan bahwa "umumnya aman" bagi
kebanyakan orang untuk mengonsumsi tiga hingga empat cangkir kopi per hari, dan
hal itu sebenarnya dapat mengurangi risiko kondisi kesehatan tertentu.
Penulis
penelitian memperingatkan, bagaimanapun, bahwa merokok dapat membatalkan manfaat
apa pun dari minum kopi. Kafein adalah fitur penting dalam kopi, tetapi kopi
mengandung banyak senyawa, dan ada berbagai cara untuk meminumnya. Hal ini
membuat sulit untuk menentukan dengan tepat bagaimana kopi mempengaruhi
seseorang dan komponen mana yang memiliki manfaat dan mana yang justru
meningkatkan resiko untuk mengkonsumsinya.
Seseorang
yang ingin memperoleh manfaat kesehatan dari kopi harus menghindari melebihi
asupan harian yang direkomendasikan dan mencoba memantau bahan yang ditambahkannya,
seperti gula, krim, atau perasa, karena ini mungkin tidak dianjurkan dan juga
tidak menyehatkan.
"Wanita hamil dan mereka
yang berisiko patah tulang mungkin harus menghindari kopi"
Dikutip dari : https://www.medicalnewstoday.com/articles/270202
Artikel dengan judul : “Health benefits and risks of drinking coffee”
Ditulis oleh : Joseph Nordqvist pada
10 juli 2019 Medically reviewed oleh
Katherine Marengo LDN, R.D.

Jenis-jenis Tumor Jinak yang Bisa Muncul di Tubuh
Tumor adalah kondisi pertumbuhan sel...
Read More

Sekilas Tentang Depresi
Tiba-tiba Anda merasa bersedih, merasa...
Read More

Gemar Lari? apa yang harus diperhatikan?
OLAHRAGA lari kini makin digandrungi...
Read More

Protein dalam Darah yang Memprediksi Alzheimer
Penelitian yang...
Read More

Memahami Bagaimana Nyamuk Melacak Manusia
Telah
ditemukan lebih...
Read More