Memahami Bagaimana Nyamuk Melacak Manusia
Artikel Kesehatan -Dipublikasikan oleh Japanusasinergi pada 28 December 2020

Telah
ditemukan lebih dari 3.000 spesies nyamuk di dunia, namun hanya sebagian kecil
yang telah berevolusi menjadi spesialis dalam menghisap darah manusia. Bagaimana
nyamuk penggigit manusia melacak kita dengan sangat efektif hingga saat ini masih
belum diketahui, tetapi itu penting, karena mereka tidak hanya membuat kita
gatal, mereka juga membawa penyakit berbahaya seperti Zika, DBD, virus West
Nile dan malaria yang bisa sangat mematikan. Faktanya, menghentikan serangga sial ini dalam
mendeteksi manusia sebagai mangsa utama dapat menyelamatkan hingga setengah
juta nyawa yang hilang karena penyakit-penyakit berbahaya tersebut setiap
tahun.
Dalam setiap
kasus di mana nyamuk berevolusi untuk menggigit manusia - yang hanya terjadi
dua atau tiga kali - mereka menjadi sumber penyebar penyakit yang buruk. Itulah
mengapa dia ingin memahami bagaimana mereka menemukan dan menargetkan manusia.
Nyamuk bisa mencium bau
kita
Fakta yang
telah diketahui dan cukup membantu bahwa nyamuk kebanyakan memilih apa yang
akan digigit berdasarkan bau. Hanya nyamuk betina yang menghisap darah karena
dibutuhkan untuk menghasilkan telur. Mengetahui bagaimana nyamuk betina yang
berpotensi membawa penyakit mengendus seseorang, sementara mengabaikan hewan
berdarah panas lainnya, adalah pertanyaan kuncinya.
Jika cara
untuk memahami system penciuman dari nyamuk bisa diketahui, pengusir nyamuk
yang jauh lebih efektif - atau umpan untuk memancing nyamuk menjauh dari
manusia - dapat dibuat untuk menyelamatkan nyawa, sehingga secara tidak
langsung kita mampu mengendalikan segala bentuk ancaman kesehatan yang
ditimbulkan dan dibawa oleh nyamuk
Ini bukanlah
pertanyaan yang mudah untuk dijawab, karena bau hewan apa pun terdiri dari
ratusan senyawa kimia yang dicampur bersama dalam rasio tertentu. 750 juta
nyamuk hasil rekayasa genetika disetujui untuk dilepaskan di Florida Keys. Setiap
kali nyamuk betina yang lapar terbang lewat, ia melakukan matematika kimiawi
yang rumit di otak kecilnya, mencari tahu apa itu manusia, apa itu anjing, dan
apa itu bunga. Bahan kimia yang ditemukan dalam bau manusia pada dasarnya sama
dengan bahan kimia yang ditemukan dalam bau hewan, hanya saja rasio dan
kelimpahan relatif dari senyawa tersebut dalam campuran tubuh dan kulit manusia
itulah yang unik dan membuat nyamuk mampu mendeteksi manusia.
Untuk melakukan
penelitian, para ilmuwan memutuskan untuk merekam aktivitas saraf di otak nyamuk
betina sambil memaparkan mereka pada ekstrak bau alami manusia dan hewan. Butuh
empat tahun untuk mengembangkan reagen genetik yang diperlukan, sistem
pengiriman bau, dan pendekatan analitis agar mampu memahami dan melihat bagaimana
sebenarnya nyamuk mengenali kita melalui indra penciuman yang unik.
Tim ilmuwan
telah membuat pustaka tentang komposisi kimiawi bau hewan. Sialnya adalah bahwa
kumpulan data itu tidak benar-benar ada, jadi para ilmuwan memutuskan untuk
keluar dan mengumpulkan berbagai komposisi bau hewan secara mandiri. Sejauh
ini, para ilmuwan telah mengumpulkan sampel aroma dari sekitar 40 hewan
berbeda, termasuk marmut, tikus, burung puyuh, dan lainnya.
Satu senyawa umum yang menonjol
Membandingkan
beberapa sampel bau dari beberapa hewan dengan 16 sampel bau manusia, menunjukkan
ada suatu indikasi yang luar biasa. Decanal, senyawa sederhana dan umum, sangat
melimpah di kulit manusia yang mungkin menjadikan nyamuk tertarik dengan
manusia dan berevolusi untuk secara sangat efektif dalam mengenali dan mencari bau
decanal yang ditemukan di kulit manusia.
Pada manusia,
Dekanal berasal dari senyawa lain yang lebih kompleks. Untuk mempelajari Dekanal para peneliti harus menggali
arsip untuk menemukan penelitian dari tahun 1970-an (sebagian besar awalnya
dilakukan untuk menemukan obat jerawat) yang menjelaskan bagaimana ketika salah
satu komponen minyak alami kulit kita, asam sapienic, telah rusak dan meninggalkan
decanal di kulit kita sebagai hasil dari usaha menjaga kulit kita tetap lembab.
Asam ini (sesuai namanya) hanya ditemukan pada manusia. Hal inilah yang
kemungkinan mengarah ke tingkat dekanal yang tinggi yang membantu nyamuk
mencium bau tubuh kita. Hal ini belum bisa dikonfirmasi sebagai salah satu indikator,
penelitian lebih lanjut dan mendalam masih sangat perlu dilakukan.
Memahami apa
yang diendus nyamuk hanyalah sebagian dari ceritanya; mengetahui bagaimana
mereka melakukannya juga penting. Untuk melihat dengan tepat bagaimana nyamuk
menggunakan pengertian ini, para ilmuwan membiakkan nyamuk Aedes aegypti yang
dimodifikasi secara genetik sehingga mereka memiliki kesempatan untuk dapat
memotong kepala kecil mereka dan meletakkannya di bawah mikroskop mewah dan
benar-benar melihat neuron yang ditembakkan saat mereka terkena bau manusia dan
hewan.
Tim peneliti
telah mengetahui bahwa nyamuk memiliki sekitar 60 jenis neuron berbeda yang
dapat merasakan dan mendeteksi bau, jadi ketika mereka melihat ke dalam otak
serangga, mereka mengira akan melihat banyak aktivitas. Tapi ternyata tidak
serumit seperti dengan jaringan otak manusia dan hewan besar lainnya, yang
artinya juga mungkin sinyal neuron otak yang berperan menganalisa bau atau
aroma pada nyamuk cukup sederhana, hingga hanya beberapa jenis neuron saja.
Para peneliti
juga menyampaikan temuan bahwa ada satu jenis neuron merespons dengan sangat
kuat baik kepada manusia maupun hewan. Memang jenis neuron lain merespons
keduanya - tetapi pada satu spesifik neuron memberi responsnya jauh lebih kuat
kepada manusia daripada hewan. Jadi mungkin sesederhana itu otak nyamuk bekerja,
dengan hanya membandingkan dua jenis neuron yang aktif ketika dipancing dengan
bau. Penelitian semacam ini hanya mungkin dilakukan sejak teknologi untuk
mempelajari otak nyamuk secara detail tersedia, yang baru terjadi baru-baru ini
karena secara tradisional sangat sulit untuk mempelajari otak nyamuk dan cara
kerjanya karena ukuran yang sangat kecil.
“Hebatnya,
nyamuk yang menargetkan manusia telah berevolusi untuk dapat melakukan ini
hanya dalam 5.000 tahun terakhir, jadi ini adalah contoh evolusi cepat yang
sangat menakjubkan”
salah satu
jenis nyamuk yang menggigit manusia juga dikenal membawa penyakit demam
berdarah, Zika, dan chikungunya. Makhluk itu awalnya berasal dari Afrika dan
saat ini telah meluas hingga berhasil mencapai Amerika Serikat bagian selatan
dan Amerika Tengah dan Selatan. Penyebaran spesies nyamuk Aedes aegypti
diperkirakan menumpang melalui kapal budak selama tahun 1600-an. Gabungan
penyakit yang dibawa nyamuk Aedes aegypti ini membunuh dan membuat sakit ribuan orang
setiap tahun, itulah sebabnya nyamuk disebut "hewan paling mematikan di
dunia" oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. ilmuwan
sama-sama berharap pekerjaan mereka dapat digunakan oleh orang lain yang
mengerjakan penolak dan atau atraktan untuk mencegah nyamuk menggigit manusia.
Lalu, bagaimana agar terhindar dari gigitan nyamuk?
Menurut para
ilmuwan, menjauhkan mereka itu sederhana, cukup menggunakan kipas angin dan
biarkan ia menghembuskan udara ke tempat anda duduk di luar atau di bawah meja
tempat mereka menggigit kaki Anda. Bukan karena Anda meniup baunya untuk
membuat nyamuk bingung, Ini hanya karena makhluk mematikan ini bukan penerbang
yang hebat. Juga jangan lupa selalu lakukan 3M plus sesuai anjuran dari
pemerintah. Yaitu menguras bak mandi secara berkala, menutup tempat penampungan
air serta mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air.
Juga bisa
dilakukan berbagai langkah pencegahan lain seperti memelihara ikan pemakan
jentik nyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang
sulit dibersihkan, menggunakan obat anti nyamuk, menanam tanaman pengusir
nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong
memelihara lingkungan, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam
rumah.
Dikutip dari : https://edition.cnn.com/2020/12/26/health/mosquito-bites-human-disease-wellness-scn/index.html
Artikel dengan judul : “Understanding
how mosquitoes smell humans could save thousands of human lives”
Ditulis oleh : Starre Vartan, CNN
Updated 10 : 04 GMT (18 : 04 HKT) December 26, 2020

Jenis-jenis Tumor Jinak yang Bisa Muncul di Tubuh
Tumor adalah kondisi pertumbuhan sel...
Read More

Sekilas Tentang Depresi
Tiba-tiba Anda merasa bersedih, merasa...
Read More

Gemar Lari? apa yang harus diperhatikan?
OLAHRAGA lari kini makin digandrungi...
Read More

Protein dalam Darah yang Memprediksi Alzheimer
Penelitian yang...
Read More

Manfaat dan Resiko Minum Kopi
Read More